Welcome visitors to my blog 'Dakwah Bil Qolam'Warnai Duniamu Untuk Akhiratmu' By Danang Muslim

Rabu, 02 Oktober 2013

Indahnya Perbedaan diantara kita (Rahmatallil'alamiin)



       Perkembangan jaman, perjalanan pemikiran manusia, dan perenungan ruhani umat manusia telah banyak menghasilkan interprestasi di dalam melaksanakn  dinul islam. Kecenderungan yang muncul di masyarakat aalah perbedaan-perbedaan  tersebut sering di jadikan pertentangan, perdebatan, ataupun malah di jadikan alasan untuk saling bermusuhan.
     Dan lebih parahnya secara tidak sadar perbedaan itu telah memecah umat islam,bahkan umat islam itu sendiri; antara golongan yang satu dengan yang lainnya, berusaha untuk  menjustifikasi bahwa pemikiran merekalah yang paling benar. Sehingga yang lain dianggap salah,justru yang lebih parah lagi ada yang beranggapan bahwa diluar golongannya adalah kafir, na’udzubillahimindzalik. Dan ternyata tidak hanya satu atau dua golongan, banyak lagi problema dalam masyarakat kita yang mungkin lebih dari itu.semoga bagi saudara kita dapat kembali menjalin ukhuwah islamiyah. Amiin.
        Allah ta’ala berfirman dalam Qs.al-Hujjarta (49):13) yang artinya:“ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan,lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kalian saling kenal mengenal. Ssungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah, ialah orang yang paling takwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi maha Mengenal”.
     Ayat tersebut pada intinya ialah menyeru pada kita semua ‘li ta’arafuu’ (supaya saling kenal-mengenal) agar tidak acuh tak acuh,tetapi toleransi persaudaraan adalah yang menjadi tujuannya. Sudah saatnya kita mengakhiri pertentangan tersebut,guna mencarai solusi terbaik dan mencari titik temu antara perbedaan-perbedaan yang ada,tanpa melibatkan permasalahan itu lagi. Dikarenakan perbedaan adalah bagian dari Rahmat dan fitrahnya Allah Swt, yang ada akhirnya ditemukan lagi kekuatan kaum muslimin yang kokhlagi harmoni hubungan antar golongan, antar ORMAS, anatar jamaah, dan juga antar partai yang berbasis masas islam untuk memuwujudkan “Indahnya Perbedaan”. Menurut Al-Ustadz Fathoni S.Pd.I. Dosen STAI lukman Al hakim Surabaya, mengatakan “ beda itu indah..tapi yang tidak indah,karena beda itu dibeda-bedakan. Dan seharusnya perbedaan yang ada disekitar kita, ORMAS, golongan kita tidak saling menyalahkan, mengolok-olok, benci-membenci, mencai-cari kesalahannya, apalagi memusuhinya naudzubillahimindzali,  namun seharusnya saling toleransi, menghormatinya selama masih dalam konteks bertauhid kepada Allah, menjalankan syariat Islam, bertaqwa kepada-Nya.
        Contohnya kecilnya diluar islam, orang Non-Muslim saja bisa bertoleransi kepada Muslim, mau menghormati, mengasihi dan bahkan jarang mereka mencari-cari kesalahan seorang muslim, meski kita tidak membenarkan keyakinannya,namun yang dapat kita petik dari pelajaran tersebut adalah rasa toleransi, menghormati sesama. Apalagi kita sesama keyakinan,masih bersyahadat bahwa Allah adalah Tuhan kita, Muhammad Saw adalah utusannya dan nabi diakhir zaman, namun kita semua sangat kecil sekali siakap ukhuwah, toleramsi, menghargai,menyayangi sesama saudara muslim kita sendiri. Bagaimana orang Non-muslim tidak tertawa bahkan bisa menghancurkan dengan mudahnya melihat kekuatan keyakinan, persaudaraan kita yang lemah,hanya dikarenakan hal furu’iyah (sepele), perbedaan dalam pemikiran, pemandangan, perbedaan pakaian, masalah ‘ngupokoro’ masjid yang menyebabkan adanya’masjid golongan ini’dan masjid ‘golongan itu’dan masalah-masalah lain  yang pada dasarnya hanya akan membuang-buang waktu dan membuat kaum muslimin terjebak dalam firqoh-firqoh yang terpecah belah sehingga tidak sadar dinul islam melemah yang akan diambang kehancuran?.
      Cukup sekian dari Al-faqir,semoga membawa angin segar kebersamaan,dan menjadi wacana baru dalam dunia pemikiran islam. Sehingga akan merubah cara berpikir kaum muslimin tentang arti perbedaan. Di mana perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan,selama itu bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hdits. Perbedaan itu adalah Rahmat Allah SWT, bila kita bisa mempertemukannya dengan serasi yang kemudian dapat memperkokoh kekuatan kaum muslimin.
    Al-Faqir mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kata yang salah dan ane juaga sadar masih terdapat banyak kesahan dan kekurang-tajaman didalam pembahasannya, namun saya yakin, bahwa Allah swt akan membenarkan dari para ulama’Nya InsyaAllah.    

Inspirator : " Ust. Muhammad Lutfhi surabaya.